Rabu, 29 Februari 2012

PENGARUH KOTA TERHADAP SISTEM EKONOMI DAN SOSIAL


PENGARUH KOTA TERHADAP SISTEM EKONOMI DAN SOSIAL
1.    SISTEM EKONOMI
Salah satu fungsi kota sebagai tempat melangsungkan kehidupan hidup manusia adalah fungsi ekonommi. Fungsi ekonomi menurut Williams dan burn  (1993) memainkan peran yang besar dalam perkembangan kota. William dan brunn, (1993) menyarankan konsep dasar ekonomi sebagai salah satu pendekatan untuk mempelajari fungsi ekonomi dari suatu kota. Konsep dasar ekonomi adalah pendekatan yang paling sederhana untuk megamati sumber potensial yang mempengaruhi pertumbuhan kota dan pengaruhnya dalam suatu bingkai waktu. Dua jenis kegiatan dan fungsi yang berbeda menetukan konsep ini:
1. Fungsi dassar
2. Fungsi non daasar.
Fungsi dasar adalah kegiatan kegiatan kota yang dilakukan dalam penyediaaan kebutuhan hidup masyarakat dan kegiatan ekonomi diluar batas kawasannya seperti industry, manufacture,  prosesing, perdagangan barang hasil pertambangan, pertanian, perkebunan, perikanan atau penyediaan pelayanan hidup masyarakat. Fungsi dasar adalah factor kunci untuk memacu pertumbuhan penduduk, pekrjaan dan pendapatan masyarakat. Keuntungan dan pendapatan dari tenaga kerja suatu kota, sebagai contoh tergantung dari pada penjualan barang di pasar diluar batas kawasan kegiatan. Dari kegiatan ekonomi dasar di di gunakan untuk kegiatan ekonomi non dasar seperti hasil hasil pabrik semen dan baja digunakan untuk pembangunan gedung dan rumah. Hasil pengolahan pertanian, perkebunan, perikanan dari pabrik makanan dan minuman dilaborasi di restoran restoran dan warung menjadi makanan dan minuman.
Pengaruh ekonomi terhadap fungsi kota, misalnya, Sebuah bangunan pabrik rokok di indonesia dan instalasi sebuah pabrik semen di Australia adalah salah satu fungsi ekonomi dasar yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan bentuk kota secara langsung maupun tidak langsung.
Fungsi nondasar adalah kegiatan yang diberikan oleh kota untuk dimanfaaatkan masyarakat setempat, seperti toko kebutuhan sehari-hari, rumah makan, kantor , perabot, salon kecantikan, binatu dll. Seperti halnya fungsi dasar dari aspek ekonomi kota, funsi non dasar tersebar mengisi ruang kota. Kegiatan ekonomi non dasar secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi bentuk perkembanagn kota. Secara ridak langsung melalui pajak yang diterima, pemerintah kota kemudian menggunakan untuk pembangunan saran dan prasaran kota serta kebutuhan masyarakat lainnya. Sedangakan pengaruh lansung kebutuhan toko kelontong, rumah makan, kantor dan saran jasa lainnya di jalan jalan sudut kota secara langsung mempengaruhi penggunaan ruang dan tanah perkotaan.
Kegiatan ekonomi nondasar, seperti Beberapa kegiatan yang ditampilkan oleh aneka ragam usaha pertokoan keluarga. toko kelontong menjual aneka kebutuhan sehari-hari masyarakat. Toko roti dan makanan menyediakan roti dan kopi panas.”
Anthony D. king (1990), mengemukakan teori ekonomi lainnya yang menekankan kepada tenaga kerja dan pembentukan struktur fisik kota. Perkembangan perdaban manusia yang diwujudkan oleh artefak artefak  yang ada didalam kota membentuk pola struktur kota. Pendekatan sejarah yang bersandar pada pandangan geografis dan waktu juga memperhitungkanorganisasi ekonomi atau cara produksi suatu kota. King menyatakan bahwa perubahan bentuk kota adalah hasil dari perubahan pembagian kelompoktenaga kerja daamm tatanan system sosio-ekonomi kota.dengan demikkian pengaruhn kekuatan sosio-ekonomi dari masa ke masa mempengaruhi perubahan benntuk karakteristik kota.
Menurut king (1990) dalam hipotesannya tentang pengaruh kekuatan kebijakan ekonomi adalah sebagai pendekatan sejarah, dimana masalahnya adalah bedasarkan pada perubahan kota didalam hubungannya dengan pengelompokan tenaga kerja melalui proses yang logis. : pertama, setiap kemapanan keadaan sosio ekonomi mempunyai pengelompokan tenaga kerja. Kedua, pengolompokan tenaga social adalah bentuk cerminan unsur spasial dan struktur fisik kota melalui bangunan sebagai tempat ruang kerja dan tempat tinggal. Ketiga, secara historis, pengelompokan tenaga kerja organisaai  ekonomi tumbuh  dan berkembang dari regional, nasional kemudian masuk kedalam internsasional. Peran siklus pembangunan dalam perwujudan struktur fisik  kota adalah penting. Setiap siklus pembangunan, memberikan ciri perubahan dalam komposisi tata guna tanah dan keadaan budaya dari masyarakat.

2.    SOSIAL
Suatu kota adalah artefak hasil kegiatan manusia yang terdiri perorang dan kelompok masyarakat dengan berbagai ragam sifatnya. Didalam kota, terdapat berbagai suku bangsa, jender, keahlian, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Sifat sifat dan karakteristik social memberi pengaruh pandangan mereka terhadap lingkungan. Ruang kota adalah suatu mimbar pertemuan bagi interaksi yang kompleks antar perorangan dan antar masyrakat untuk berbagai tujuan yang berbeda termasuk , pekerjaan dan hiburan. Status social ekonomi seperti kesukuan, umur, tingkat pendapatan menentukan dimana kelompok masyarakat terlibat.  Dengan demikian, bentuk fisik kota adalah cerminan transformasi social untuk beberapa kurun waktu dari kota awal sampai dengan kontemporer.
Sebagian kota pra industri terdiri dari masyarakat kelas bawah, hanya sebagian kecil sebagai wiraswasta kelas menengah serta pejabat pejabat penguasa ( Glory dan Pipkin, 1981). Pada kota industry, kelas pekerja tumbuh dan terbagi dalam berbagai jenis pekerjaan darpaling kasar sampai yang terhalus.  Perubahan yang sangat jelas dari kota industry adalah perbedaan peranan dan fungsi yaitu perkembangan yang mencolok dari jumlah pekerja kelas menengah . kota sebagai tempat untuk menamping perubahan social, menyebabkan kota menjadi terbagi – bagi secara spasial. Seperti, pengelompokan kawasan perumahan dalam berbagai kelompok suku bangsa dengan cara hidup yang serba sama menjadi ciri-ciri kota industry.
Henri Lefebvre mencatat setiap masyarakat membentuk suatu ruang yang jelas yang memeprtemukan persyaratran yang berkaitan  bagi produksi ekonomi dan reprodukasi social dari suatu kota.
1. Reproduksi biologi (diwujudka oleh tuang diantara tubuh manusia)
2. Reproduksi tenaga kerja ( ditampilkan rumah sebagai ruang tempat tinggal.
3. Reproduksi hubungan kelas  social  ( ruang public kota sebagai reproduksi hubungan social di antara masyrakat.
Berkaitan dengan hubungan antara aspek social dan bentuk kota, Dolores hayden ( 1995) menyingkap bahwa produksi ekonomi dan social keduanya membentuk ruang kota secara bersamaan. Keduanya berkaitan satu dengan yang laiinnya secara serentak melalui kegiatan manusia  di dalam menyediakan kebutuhan dan ambisinya.
Persamaan dan perbedaan dari pada ruang ruang sosial yang diciptakan berdasarkan aspek kehidupan masyarakat membentuk rajutan kota yang beraneka ragam. Dengan demikian, kota adalah hasil dari pada  kumpulan  dari ruang ruang sosial yang di bentuk oleh pola kehidupan masyarakatnya yang beraneka ragam yang senantiasa berkembang dan dicirikan oleh karakteristik sumber alam yang tersedia. Kaidah social dan budaya yang melekat pada kehidupan masyarakat akan membentuk struktur tata ruang fisik yang diisi oleh bentuk bengunan serta kehidupan sehari2 yang spesifik. Bermula kota pertanian dengan kawasa hunian berskala administrasi kecil yang kemudian tumbuh berkembang denagn adanya pembangunan di sekitarnya. Sejalan perkembngan waktu, kota pertanian berubah menjadi kota sedang  akibat pergerakan masyarakat kota ke kawasan pinggiran. Melalui perkembangan industry dan perdagangan  di kota dan kawasan belakangnya, kota sedang tumbuh menjadi kota besar yang kemudian menjadi metropolitan.
Hayden menyatakan bahwa, “sesuai waktu bergerak produksi ekonomi pertanian, pertambangan, perikanan atau perdagangan diikuti oleh produksi social seperti rumah, sekolah, toko, dan gereja”, ( Hayden 1995: 25).
Produksi dan reproduksi ruang ekonomi dan social dalam suatu desa kemudian tumbuh dan berkembang menjadi kota kecil. Kota kecil melalui perjalana waktu pada akhirnay menjadi kota besar. Kota besar berkembang mengikuti peradabn yang dianut oleh masyarakatnya menjadi kota kontemporer yang dipenuhi oleh pemukiman poenduduk, gedung pencakar langit, jalan raya, jalur kereta api, pertokoan kawasan industry, taman dan ruang ruang terbuka publik.